Rabu, 28 Oktober 2015

Manfaat Wortel Untuk Kesehatan

Wortel atau bisa juga disebut sebagai buah ini mempunyai nama latin Daucus carota. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Nutrisi yang ada didalam wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata, terutama bisa meningkatkan pandangan jarak jauh. Selain vitamin A, wortel juga mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B9, dan C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan sodium. Beberapa manfaat wortel bagi kesehatan, antara lain :
a)      Kesehatan mata : Wortel kaya betakaroten (vitamin A), zat gizi penting yang diperlukan oleh mata. Senyawa ini memang tidak dapat menyembuhkan kebutaan, namun dapat memperbaiki kondisi mata akibat kekurangan vitamin A. Sifatnya yang antioksidan dapat mencegah katarak dan degenerasi makula yang kerap menimpa para lansia.
b)      Kolesterol : Penelitian oleh Robertson dkk menunjukkan mereka yang makan 200 g wortel mentah setiap hari selama 3 minggu, kolesterolnya turun sebanyak 11%. Begitu juga penelitian yang dilakukan di Harvard University, AS. Mereka yang makan wortel 5 x seminggu, menurunkan risiko stroke hingga 68%. Sedangkan dari penelitian di Universitas Brussels diketahui vitamin A yang terkandung di dalam wortel dapat mencegah cacat dan kematian akibat stroke. Diperkirakan penurunan kadar kolesterol ini berkat kandungan calcium pectate, jenis serat larut.
c)      Kanker : Penelitian yang dilakukan Marilyn Menkes, Ph.D di State University New York menunjukkan orang yang tubuhnya rendah kadar betakarotennya berisiko terkena kanker paru-paru. Karenanya, dia menganjurkan agar para perokok mengonsumsi wortel dan bahan makanan lainnya yang tinggi karoten untuk mencegah kanker paru. Ternyata, selain kanker paru, betakaroten serta senyawa lainnya yang juga bersifat antioksidan pada wortel dapat mencegah kanker mulut, tenggorok, lambung, usus, saluran kemih, pankreas, dan payudara. Untuk mendapat manfaat wortel sebagai antikanker, wortel perlu dimasak agar senyawa karotennya lepas. Dengan dimasak, kadar karotennya naik 2 - 5 kali lipat.
d)     Sembelit : Serat yang terkandung pada wortel menaikkan volume feses hingga 25% sehingga urusan ke belakang menjadi lancar.
Jadi, setelah mengetahui begitu banyak manfaat yang terkandung di dalam wortel apakah kalian masih ada yang tidak suka dengan buah ini ? saran saya  kalian bisa mengkonsumsi wortel dengan cara mengolahnya menjadi sup, jus, dimakan secara mentah atau dikukus terlebih dahulu baru di konsumsi. Tidak ada salah nya untuk menambahkan wortel dalam menu sehari-hari, karena wortel memiliki banyak nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh kita.

Tugas Perilaku Konsumen 2

Nama : Gita Putri Ramadhini
NPM : 13213760
Kelas : 3EA12
Matkul : Perilaku konsumen

1.     Jelaskan yang dimaksud dengan pembeli dan pembelian !
·         Pembeli diambil dari istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai ”seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu”; atau ”sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”. Ada juga yang mengartikan ”setiap orang yang menggunakan barang atau jasa”.
·         Pembelian adalah Suatu peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak.

2.     Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian !
Menurut phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut:
1)      Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
Masing-masing sub budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.
Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
2)      Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
a.       Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.
b.      Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
c.       Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
3)      Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a.       Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga
b.      Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.
c.       Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
d.      Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian 1981:160). Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
4)      Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
a.       Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu.
b.      Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler 2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
c.     Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangung permintaan atas suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek. Cotohnya, konsumen yang pernah membeli komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman menyenangkan dan persepsi yang positif akan mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek komputer yang terbaik, ketika konsumen akan membeli printer merek IBM mungkin konsumen juga berasumsi hal yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.
d.      Keyakinan dan Sikap
Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen . Keyakinan dapat diartikan sebgai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Contohnya studi tentang keyakinan merek yang menemukan bahwa konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi ketika mencicipi keduanya dalam tanpa merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang diberi tahu mereknya, konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%. Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

3.     Jelaskan perbedaan dari keinginan konsumen dengan kebutuhan konsumen dalam membeli suatu produk !
Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Sedangkan kebutuhan itu bersifat naluri yaitu pernyataan dari perasaan kekurangan akan sesuatu hal, misalnya orang yang merasa lapar akan mencari barang yang dapat dimakan.

4.     Studi kasus untuk proses perilaku konsumen dalam membeli produk , apakah konsumen membeli sesuai kebutuhan atau hanya keinginan !
Sepatu merupakan salah satu kebutuhan yang kita perlukan untuk digunakan sebagai alas kaki ketika kita berjalan. Ketika saya pergi ke suatu toko saya berniat membeli flat shoes karna itu yang sedang saya butuh kan untuk kuliah. Tetapi ketika saya sedang memilih flat shoes saya melihat sepatu olahraga yang menarik perhatian saya dan pada akhirnya saya membeli ke dua sepatu tersebut. Sudah hampir satu bulan ternyata sepatu yang sering saya pakai hanya flat shoes saja karna mungkin tujuan awal saya adalah membutuhkan flat shoes. Pada akhirnya ketika saya melihat lagi sepatu olahraga yang saya beli sepatu itu tidak terlihat menarik seperti waktu pertama kali di lihat dan hanya saya simpan begitu saja dilemari belum dipakai kemana pun dan saya sadar bahwa sepatu olahraga itu hanya sebuah keinginan saja.

Referensi :


Kamis, 01 Oktober 2015

Cara Menemukan Minat dan Bakat

Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan tentang cara menemukan minat dan bakat. Dalam hidup ini hal yang paling susah untuk ditemukan salah satunya adalah minat dan bakat. kenapa ? karena hal tersebut juga merupakan yang saya alami. Padahal sebenarnya minat dan bakat itu merupakan hal yang sangat penting untuk kita, soalnya dengan menemukan minat dan bakat kita dapat menentukan tujuan hidup dan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan.

Sebelum kita lanjut membahas cara menemukan minat dan bakat, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa sih definisi dari minat dan bakat tersebut :
·         Minat adalah suatu keinginan yang mendorong diri seseorang untuk fokus pada suatu objek.
·         Bakat adalah suatu keahlian alami yang dimiliki seseorang dari lahir.

Setelah mengetahui apa definisi dari minat dan bakat, berikut ini adalah beberapa cara menemukan minat dan bakat. Tetapi sebelumnya saya ingin memberitahu bahwa dengan menemukan minat dan bakat, akan sangat membantu kita menemukan kerja dan usaha yang sesuai, dan khususnya untuk murid-murid SMA bermanfaat untuk menentukan pilihan jurusan kuliah nanti, jadi ngga ada lagi nanti yang ngomong salah milih jurusan yang akhirnya membuang waktu untuk mencoba jurusan lain. 

v    Mencari Minat
Bagaimana cara menemukan minat
? cara mengetahui minat dapat dilakukan dengan mendata apa minat kita. Minat biasanya tumbuh karena adanya kecerdasan di bidang itu. Misalnya kalian cerdas dalam negosiasi dan melobi. Kemungkinan minat kalian terletak pada INTERPERSONAL dan LINGUISTIC. Semua hal yang berhubungan dengan kecerdasaan interpersonal dan linguistic akan mudah kalian kuasai. Misalnya kemampuan public speaking, menulis, atau membangun tim.

v    Dari Minat, Munculah Bakat
Dari berbagai kegiatan yang anda lakukan sesuai minat anda, anda bisa secara perlahan merasakan keahlian alami atau bakat anda. Ada yang perlu diingat, kalau bakat itu gak cuman ada satu aja, karena manusia itu adalah mahluk multi talenta, hanya saja dari beberapa bakat yang anda miliki, hanya akan ada satu bakat yang paling dominan atau menonjol dari diri anda.


Mungkin hanya ini yang bisa saya tulis mengenai cara menemukan minat dan bakat. Jadi mulai dari sekarang carilah bakat-bakat anda yang masih terpendam. Kalau anda belum menemukan bakat anda atau merasa hanya memiliki satu bakat aja, berarti anda masih kurang usaha untuk menemukannya dan kurang rajin untuk melakukan banyak kegiatan. Semakin cepat anda menemukan bakat anda, semakin cepat juga anda dapat mengembangkannya dan menggali potensinya.

Tugas Perilaku Konsumen

Nama : Gita Putri Ramadhini
NPM : 13213760
Kelas : 3EA12
Matkul : Perilaku Konsumen

1.     Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen ?
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

2.     Segmentasi pasar
Merupakan proses membagi-bagi pasar yanng semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku lebih seragam. Secara umum tujuannya untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang lebih seragam.

3.     Segmentasi dan kepuasan konsumen
Menurut Philip Kotler, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
            a.       Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau
                  pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi
                  kenyang.
            b.      Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang
                  bersifat  tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
                  yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah

4.     Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
            1)      Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun
                  ada beberapa variabel yang sulit diukur.
            2)      Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
            3)      Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk
                  dilayani
            4)      Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
                  memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
                  pemasaran yang berbeda.
            5)      Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik 

5.     Analisis konsumen dan kebijakan sosial
           ·         Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil
                   keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
           ·         Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau
                   pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak
                   mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang.
                   Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah
                   ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses
                   pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.

6.     Proses keputusan membeli
Menurut Engel (1995) proses keputusan membeli yaitu bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Dan berikut ini adalah tahap-tahap dalam proses keputusan membeli :
            1)      Pengenalan masalah (problem recognition) : Konsumen akan membeli suatu
                  produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya
                  pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk
                  yang akan dibeli.
            2)      Pencarian informasi (information source) : Setelah memahami masalah yang
                  ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
                  permasalahan yang ada melalui pencarian informasi : Proses pencarian informasi
                  dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang
                  lain (eksternal).
            3)      Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation) : Setelah konsumen mendapat
                  berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada
                  untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
            4)     Keputusan pembelian (purchase decision) : Setelah konsumen mengevaluasi
                  beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan
                  pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan
                  pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan
                  adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
            5)     Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) : merupakan proses
                  evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan
                  keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan
                  melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.
                  Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.

7.     Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
            a)      Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah
                  tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal
                  dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak
                  boleh dilakukan. Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi
                  makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi
                  kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
            b)      Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati.
                  Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena
                  tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat
                  memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman,
                  dan pengetahuan yang dimiliki.
             c)    Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian
                  masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi :
                  pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu
                  siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
             d)   Scientifik methode/Research Process  : Proses riset / penelitian merupakan suatu
                  penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika,
                  dengan pendekatan yang sistematis.  

8.     Membedakan antara keputusan membeli yang direncanakan sepenuhnya, tidak direncanakan dan pembelian yang direncanakan sebagian
           ·         Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan,
                   artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu.
           ·         Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen melihat
                   atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.


Referensi :
http://widyapramesthy.blogspot.co.id/2013/10/prilaku-konsumen.html