Pengaruh Budaya Terhadap
Ketahanan Nasional
Untuk
mewujudkan keberhasilan suatu ketahanan budaya, warga negara Indonesia perlu
kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Ketahanan
Sosial budaya terbentuk karena manusia (termasuk yang dikategorikan Komunitas
Adat terpencil) adalah makhluk sosial. Manusia melalui pergaulan, interaksi dan
interelasi sosial dapat menemukan keluhuran budaya yang dapat menghasilkan
cipta karyanya yang lebih lanjut dikenal sebagai kebudayaan.
Indonesia
sebagai negara kesatuan dengan Sosial budayanya-pun beraneka ragam.
Keaneka-ragaman suku dan budaya yang kokoh adalah sebagai akar-akardari
ketahanan sosial. Demikian seterusnya, dengan kuat dan kokohnya ketahanan
sosial akan menjamin terwujudnya ketahanan nasional.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kokohnya ketahanan sosial budaya :
Suatu ketahanan sosial budaya pada
hakekatnya diciptakan dan dibentuk serta dipelihara oleh suatu kelompok
masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi dipertahankannya
ketahan sosial budaya suatu masyarakat adalah :
1. Struktur Sosial
2. Pengawasan Sosial
3. Media sosial
4. Standar Sosial
Bangsa
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan sub-etnis, yang masing-masing
memiliki kebudayaannya sendiri karena mereka biasanya hidup di daerah/wilayah
tertentu sehingga disebut kebudayaan daerah. Dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap, perilaku dan
gaya hidup, merupakan identitas dan menjadi kebanggan dari suku bangsa yang
bersangkutan. Local genius adalah nilai-nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing. Oleh karena itu, local genius biasanya menjadi
titik pangkal kemampuan budaya daerah untuk menangkal dan atau menetralisir
pengaruh negatif budaya asing.
Kebudayaan
yang ada di nusantara telah lama saling berkomunikasi dan berintegrasi dalam
kesetaraan. Dalam kehidupan bernegara saat ini, dapat dikatakan bahwa
kebudayaan daerah merupakan kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia. Dengan demikian, perkembangan kehidupan sosial budaya bangsa tidak
akan terlepas dari perkembangan sosial budaya daerah.
Kebudyaan
nasional juga bisa merupakan interaksi antara budaya yang ada dengan budaya
asing yang diterima bersama seluruh bangsa. Hal yang penting dari interaksi itu
adalah inetraksi budaya harus berjalan wajar dan alamiah tanpa paksaan dan
dominasi budaya satu daerah terhadap budaya lainnya.
Pengertian
Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan
manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama,
serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Dengan
demikian kebudayaan merupakan seluruh cara hidup masyarakat yang manifestasinya
dalam tingkah laku dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari dari berbagai
sumber. Kebudayaan diciptakan
oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis dan
lingkungan sejarah. Masyarakat budaya membentuk pola budaya sekitar satu atau
beberapa fokus budaya, misalnya nilai terutama yang mengintegrasikan semua
unsur kebudayaan menjadi satu konfigurasi kultural. Fokus budaya dapat berupa nilai
dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial kultural lain seperti misalnya
ideologi modern, ilmu pengetahuan dan teknologi.
·
Kondisi Budaya Di Indonesia.
1. Pengaruh
Terhadap Kebudayaan Daerah.
Bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai suku bangsa dan sub etnis, yang masing-masing memiliki kebudayaannya
sendiri. Oleh karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu
maka kebudayaannya sering disebut sebagai Kebudayaan Daerah.
Dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap, perilaku dan
gaya hidup, merupakan identitas dan menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang
bersangkutan. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya
yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing atau sering disebut sebagai
“local genius”. Local genius inilah pangkal segala kemampuan budaya daerah
untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing. Kebudayaan suku-suku yang
mendiami wilayah Nusantara ini telah lama saling berkomunikasi dan berintegrasi
dalam kesetaraan. Dalam kehidupan bernegara saat ini, dapat dikatakan bahwa
kebudayaan daerah merupakan kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia. Dengan demikian kehidupan sosial budaya bangsa tidak akan terlepas
dari perkembangan sosial budaya daerah.
2.
Kebudayaan Nasional
Mengingat bangsa Indonesia
dibentuk dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara, maka
kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil (resultante)
interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima
sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga dapat
merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya
luar (asing), yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal
yang penting adalah, bahwa interaksi budaya tersebut harus berjalan secara
wajar dan lamiah, tidak ada unsur pemaksaan dan dominasi budaya satu daerah
tertentu terhadap budaya daerah lainnya. Dengan demikian kebudayaan nasional
akan tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
Kebudayaan nasional, merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia. Mengingat bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila
sebagai falsafah hidupnya maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan
menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku dan gaya hidup bangsa
Indonesia.
3. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial
budaya diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan
dan tantangan yang datang dari dalam dan dari luar, yang langsung maupun tidak
langsungmembahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara RI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Sosial Budaya
tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian
nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah
air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
Esensi pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dengan demikian adalah
pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi
nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang
akan diwujudkan sebagai ukuran tuntunan sikap dan tingkah laku bangsa dan
negara Indonesia akan memberikan landasan, semangat dan jiwa yang secara khas
merupakan ciri pada elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara RI.
Referensi :